Kesadaran terhadap kesehatan dan lingkungan, mendorong masyarakat beralih pada sistem pangan berkelanjutan dan resiliensi iklim, yaitu antara lain dengan mengonsumsi pangan organik. GVR (2021) melaporkan market size pangan organik dunia 2021 bernilai USD 188,35 miliar dan diperkirakan akan tumbuh 13,0%/tahun hingga 2030. Di USA konsumsi pangan organik tumbuh dari USD 26,9 milyar pada 2010 (harga dasar tahun 2021) menjadi USD 52,0 milyar pada 2021 (USDA, 2023). Khusus minyak sayur organik (termasuk minyak sawit) untuk pasar dunia diproyeksikan tumbuh dari USD 3,12 miliar pada 2023 menjadi USD 5,79 miliar pada 2030, atau tumbuh 9,23%/tahun (Fortune Business Insight 2023).
Untuk tujuan kesehatan, konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi produk pertanian organik. Konsumen kangkung organik yang dijual di supermarket bersedia membayar 240% lebih mahal dibandingkan kangkung konvensional (Junior et al 2017). Penelitian Aufanada (2017) mengungkapkan willing to pay produk sayuran organik (wortel, kentang dan sebagainya) lebih tinggi 8,5% sampai 15% dibandingkan sayur konvensional.
Perkebunan kelapa sawit konvensional dinilai tidak berkelanjutan karena menggunakan input dari luar sistem yaitu pupuk anorganik (Urea, SP-36, KCl), pupuk organik dan herbisida (Nina dan Rifai, 2017). Dalam jangka panjang penggunaan pupuk anorganik menyebabkan soil sickness, soil fatigue. Sisa pupuk kimia yang tertinggal dalam tanah akan: (1) mengikat molekul tanah sehingga tanah menjadi lengket (2) membunuh mikroorganisme tanah pengurai senyawa organik (seperti mikoriza, fungi, dan berbagai bakteri), dan (3) merusak akar sehingga tanaman sulit menyerap hara (Cybext 2019).
Starast et al. (2003) menambahkan pupuk majemuk NPK mengandung sulfur dan ammonium yang akan terhidrolisis menghasilkan ion hidrogen. Pupuk yang mengandung nitrogen dapat berubah menjadi nitrat (nitrifikasi) dengan melepas ion hidrogen (Foth 1995). Selanjutnya ion hidrogen tersebut akan meningkatkan kemasaman tanah. Degradasi lahan akibat pertanian konvensional telah menurunkan produktivitas 23% permukaan lahan global (IFOAM 2023). Pupuk anorganik juga menyumbang pelepasan NOx ke atmosfer. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pertanian konvensional menyumbang 29% emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia (anthropogenic) (Kerr et al. 2022).
Sistem integrasi sapi sawit (SISKA) yang didalamnya terjadi simbiosis mutualisme antara ternak dengan tanaman sawit, mengarah pada pertanian organic. Menurut IFOAM (2023) ada empat prinsip dalam pertanian organik yaitu (1) Prinsip Kesehatan yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tanah, tumbuhan, hewan, manusia dan planet sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, (2) Prinsip Ekologi bahwa produksi harus didasarkan pada proses ekologis, dan daur ulang, (3) Prinsip Keadilan yaitu menjamin keadilan sehubungan dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama, dan (4) Prinsip Kepedulian dengan mengelola pertanian secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan serta lingkungan generasi sekarang dan mendatang. Dalam Sistem Integrasi Sapi-Sawit, kebun sawit menyediakan pakan (Tabel 1) dan sebaliknya manure sapi (urine dan feces) menjadi pupuk organik bagi tanaman sawit (Tabel 2).
Tabel 1 potensi pakan sapi berasal dari tanaman dan olahan sawit
Sumber pakan |
Asumsi2) | Biomasa segar (kg) | Bahan kering | |
% |
kg |
|||
Daun tanpa lidi | 1.320 | 46,18 | 610 | |
Pelepah | 120 pohon/ha | 18.480 | 26,07 | 4.818 |
Tandan kosong 1) | 35% TBS | 3.680 | 92,10 | 3.386 |
Serat perasan 1) | 2.880 | 93,11 | 2.681 | |
Lumpur sawit, solid | 6% dari TBS | 1.200 | 24,07 | 289 |
Bungkil kelapa sawit 1) | 5% dari inti sawit | 560 | 91,83 | 514 |
- Mathius 2006
- Sudarman dan Mulatsih 2010
Kandungan unsur hara manure sapi bervariasi tergantung kepada sistem pemeliharaan dan jenis pakan yang diberikan. Pupuk organik yang dihasilkan sapi akan meningkatkan kesehatan tanah dan melepaskan nutrisi ke tanah secara bertahap (Mondini dan Sequi, 2008).
Tabel 2 Kandungan unsur hara manure sapi
Unsur hara |
Satuan | Murnita & Taher 2021 | Kaharuddin & Sumawati 2010 |
Tan 1993 |
N | % | 1,33 | 2,33 | 0,65 |
P | Ptersedia (Ppm) | 1,4 | 0,61 | 0,15 |
K | K-dd (cmol/kg) | 0,37 | 1,58 | 0,30 |
Ca | Ca-dd (cmol/kg) | 0,13 | 1,04 | 0,12 |
Mg | Mg-dd cmol/kg | 0,11 | 0,33 | 0,10 |
Na | Na-dd cmol/kg | 0,09 | ||
Mn | ppm | 179 | ||
Zn | ppm | 70,5 | ||
S (%) | % | 0,09 | ||
Fe (%) | % | 0,004 |
Sistem pertanian organik juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) sasaran nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab. Bentuk tanggung jawab yang dimaksud adalah bahwa memproduksi pangan dilakukan secara berkualitas tanpa bahan kimia dengan menggunakan pupuk organik sehingga menghasilkan pangan yang baik dan aman dikonsumsi masyarakat.
Penulis
Dr Ir Sri Mulatsih, MScAgr
Daftar Pustaka
Aufanada V, Ekowati T, Prastiwi WD. 2017. Kesediaan membayar (willingness to pay) konsumen terhadap produk sayur organik di pasar modern jakarta selatan. https://www.researchgate.net/publication/321827717_Kesediaan_Membayar_Willingness_to_Pay_Konsumen_terhadap_Produk_Sayur_Organik_di_Pasar_Modern_Jakarta_Selatan [diunduh 3 Juli 2023].
Junior RSS, Hariyadi, Mulatsih S. 2017. Strategi pengembangan usaha tani kangkung organik di kabupaten bogor. Jurnal Agribisnis Indonesia. 5(2) : 137-150.
Kerr BR, Hasegawa T, Lasco R, Bhatt I, Deryng D, Farrell A, Gurney SH, Ju H, Lluch CH, Meza F, et al. 2022 : Food, Fibre, and other ecosystem products. In : Climate Change 2022 : Impacts, adaptation and vulnerability. Contribution of working group ii to the sixth assessment report of the intergovernmental Panel on Climate change [H-O P Pörtner, DC Roberts, M Tignor, ES Poloczanska, K Mintenbeck, A Alegría, M Craig, S Langsdorf, S Löschke, V Möller, A Okem, B Rama (eds.)]. Cambridge University Press, Cambridge, UK and New York, NY, USA, pp. 713–906, doi:10.1017/9781009325844.007.
Cybext. 2019. Efek penggunaan pupuk kimia. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73727/Efek-Penggunaan-Pupuk-Kimia/ [diunduh 22 Juni 2023]
Fortune Business Insight. 2023. Organic edible oil market size, share and Covid-19 impact analysis. https://www.fortunebusinessinsights.com/organic-edible-oil-market-104364 [diakses 23 Juni 2023]
Foth HD. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Terjemahan: Sunartono Adisoemarto. Jakarta: Erlangga
[GVR] Grand View Research. 2021. Market analysis report. Organic Food And Beverages Market Size, Share & Trends Analysis Report By Product (Organic Food, Organic Beverages), By Distribution Channel (Offline, Online), By Region, And Segment Forecasts, 2022 – 2030, https://www.grandviewresearch.com/industry-analysis/organic-foods-beverages-market. [diunduh 20 juni 2023]
IFOAM 2023. The four principles of organic agriculture. https://www.ifoam.bio/why-organic/shaping-agriculture/four-principles-organic [diunduh 19 juni 2023]
Kaharudin, Sukmawati F. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah Ternak Untuk Kompos dan Biogas. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertaninian: Nusa Tenggara Barat. Tersedia dari https://scholar.google.com/scholar?hl=en &as_sdt=0%2C5&q=Petunjuk+Praktis+Manajemen+Umum+Limbah+Ternak+Untuk+Kompos+Dan+Biogas&btnG= [diunduh 20 juni 2023]
Mathius I-W. 2006. Inovasi Teknologi Pemanfaatan Produk Samping Industri Kelapa Sawit Sebagai Pakan Ruminnansia. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Mondini C, Sequi P. 2008. Implication of soil C sequestration on sustainable agriculture and environment. Journal of Waste Management, 28, 678-684.
Murnita, YA Taher. 2021. Dampak pupuk organik dan anorganik terhadap perubahan sifat kimia tanah dan produksi tanaman padi (oriza sativa l.). Menara Ilmu LPPM UMSB. 15 (2): 67-76.
Nina ST, Rifai A. 2017. Analisis Kebijakan Pengembangan Daya Saing Industri Kelapa Sawit Riau. IJAE 8 (2), Desember 2017
Starast M, Karp K, Moor U, Vool E, Paal T. 2003. Effect of Fertilization on Soil pH and Growth of Lowbush Blueberry (Vaccinium angustifolium Ait). 14th International Symposium of Fertilizers, Fertilizers in context with reseource management in agriculture. June 22-25, 2003, Debrecen, Hungary. Proceedings of the Conference. Debrecen, Hungary
Sudarman A, Mulatsih S. 2010. Prospek integrasi usaha perkebunan sawit dengan peternakan sapi: upaya mencapai swasembada daging. Proceeding Seminar Masyarakat Perkelapa-sawitan Indonesia (MAKSI), Oktober, 2010
Tan KH. 1993. Environmental Soil Science. Marcel Dekker Inc. New York
USDA 2023. Economic research service. https://www.ers.usda.gov/topics/natural-resources-environment/organic-agriculture/ [diunduh 21 Juni 2023]