Bogor, 21 Maret 2024 – Sistem Integrasi Sawit – Sapi (SISKA) telah terbukti menguntungkan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Demi mendorong keberlanjutan implementasi SISKA yang telah berjalan hingga saat ini dan mengakselerasi perluasan implementasi SISKA ke wilayah lainnya untuk mewujudkan Perkebunan Sawit Berkelanjutan, GAPENSISKA berkolaborasi bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan RI atas dukungan SISKA Supporting Program Indonesia-Australia Red Meat and Cattle Partnership (SSP-IARMCP) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan SISKA di IPB Internasional Convention Center, pada Kamis (21/03).
Dibuka secara langsung oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr Ir Nasrullah, dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Prof Ali Agus, agenda ini menghadirkan 108 orang (65 perempuan) yang terdiri dari pihak pemerintah pusat maupun daerah, pihak swasta (perusahaan perkebunan sawit, peternakan sapi), dan civitas akademika (perguruan tinggi dan lembaga penelitian) serta perwakilan dinas/instansi yang membidangi perkebunan dan peternakan di sentra-sentra sawit.
Dalam agenda ini, Dr Nasrullah Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan momentum ini harus disikapi dengan bijaksana dan kompak. Bahkan, DPKH mengusulkan agar SISKA masuk dalam Undang-Undang Peternakan Kesehatan Hewan Nasional (UU No 41 tahun 2014) atau mengakselerasi revisi Peraturan Menteri Pertanian No 105/2014 tentang SISKA agar bersifat wajib dengan persyaratan. “Ditjen PKH berharap akan segera berkolaborasi dan bersinergi bersama Ditjen Perkebunan untuk mengembangkan program SISKA ini,” pungkas Nasrullah (Dirjen PKH).
Pada sesi workshop, semua peserta dapat memahami kebijakan dan program pengembangan SISKA Nasional oleh Bappenas RI yang akan memasukkan SISKA kedalam Program Strategis juga Nasional dan dalam RPJMN 2025. Selain itu, juga dipaparkan Rancangan Model Kemitraan berbasis SISKA juga disampaikan oleh Ditjenbun Kementan RI. Togu Rudianto Saragih menyatakan potensi integrasi sawit – sapi (SISKA) sangat besar. “Kami sangat mendukung program SISKA ini, kesuksesan sangat ditentukan oleh adanya keinginan dari perkebunan dan peternakan untuk saling berkomitmen, hingga menciptakan simbiosis mutualisme,” tambahnya.
Tak kalah penting, Pedoman Teknis SISKA dipaparkan oleh DPKH Kementan RI, Tantangan Implementasi SISKA oleh GAPENSISKA, hingga paparan menarik juga disampaikan untuk menjawab berbagai Mitos dan Fakta tentang SISKA oleh Pusat Riset Tanaman Perkebunan, BRIN. Untuk mencapai keberhasilan pengembangan SISKA, dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan (swasta), hingga universitas sangat diperlukan. SSP-IARMCP berharap, meski program dukungan ini akan segera berakhir, namun cita-cita dan mimpi besar mencapai Perkebunan Sawit Berkelanjutan melalui SISKA tidak akan pernah berakhir. (SSP-21/03/2024)