Banjarmasin, 22 Agustus 2022 – Dalam rangka mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan mendukung ketahanan pangan dan percepatan swasembada sapi potong di Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Selatan melaksanakan acara Sarasehan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan PBS/PBN kelapa sawit se-Kalimantan Selatan di Gedung Mahligai Pancasila. Acara ini bertujuan untuk penguatan kelembagaan kelapa sawit dan pembangunan ekonomi hijau (Green Economy).Banjarmasin, 22 Agustus 2022 – Dalam rangka mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan mendukung ketahanan pangan dan percepatan swasembada sapi potong di Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Selatan melaksanakan acara Sarasehan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan PBS/PBN kelapa sawit se-Kalimantan Selatan di Gedung Mahligai Pancasila. Acara ini bertujuan untuk penguatan kelembagaan kelapa sawit dan pembangunan ekonomi hijau (Green Economy).
Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemprov Kalsel terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tercipta secara merata. “Terapkanlah prinsip-prinsip berkelanjutan untuk optimalisasi hasil kebun masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam. Tingkatkanlah kemitraan kelembagaan perkebunan kelapa sawit mandiri termasuk kemitraan melalui integrasi ternak sapi potong dengan kelapa sawit guna mendukung peningkatan penyediaan daging sapi melalui SISKA dan SISKA KU INTIP. Kedepan, saya minta kepada semua perusahaan perkebunan kelapa sawit agar melaksanakan program SISKA KU INTIP ini,” lanjutnya.
drh Suparmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan menyatakan bahwa dukungan dari seluruh stakeholder yang terlibat sangat penting hingga kami bisa mengimplementasikan SISKA KU INTIP ini. “Sesuai arahan bapak gubernur yang tercantum dalam Peraturan Gubernur No 53 Tahun 2021, karena ini merupakan program prioritas Kalimantan Selatan, kedepan perusahaan perkebunan kelapa sawit harus mengimplementasikan integrasi sawit-sapi untuk mendukung ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan daging sapi di Kalimantan Selatan, bahkan harapannya hingga memenuhi kebutuhan daging sapi di IKN. Acara inilah yang menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk melaksanakan program SISKA KU INTIP,” ujarnya.
Team Leader SISKA Supporting Program berkesempatan untuk memimpin sesi diskusi tentang Kebijakan Pembangunan Perkebunan Peternakan Provinsi Kalsel, SISKA KUR (Skema Permodalan Bank Kalsel untuk Usaha Peternakan Sapi dan Kelapa Sawit), serta Peran Bank Indonesia Wilayah Kalsel dalam mendorong Green Economy. Hasil diskusi disimpulkan bahwa implementasi SISKA KUINTIP di Kalimantan Selatan sangat sesuai dengan prinsip Kebun Sawit Berkelanjutan, yang berorentasi pada aspek ekonomi, sosial, hukum dan lingkungan.
Hal utama yang menjadi kunci keberhasilan adalah (1) Integrasi antar komoditas (sawit dan sapi, perkebunan dan peternakan) dan entitas (perusahaan dan masyarakat, pekebun dan peternak, pemerintah dan swasta), (2) kolaborasi, yaitu peran saling mendukung antar entitas sebagai pelaku utamanya dan (3) agroindustri sebagai lokomotif yang akan memberikan jaminan kepastian iklim usaha yang bernilai tambah. Peran perbankan, melalui Bank Sentral (KPw BI Kalsel) sangat penting dalam pengendalian inflasi melalui pembinaan klaster-klaster ketahanan pangan, demikian juga Bank Fungsional (Bank Kalsel) melalui fasilitasi permodalan (KUR) serta edukasi literasi keuangan.
Ketua GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Kalimantan Selatan, Eddy S Binti menyatakan dukungan penuh dan siap berkolaborasi dalam program integrasi sawit-sapi yang dikenal dengan SISKA KU INTIP (Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti-Plasma) yang merupakan program prioritas Pemprov Kalsel dan didampingi oleh SISKA Supporting Program Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (SSP-IARMCP). (SSP-22/08/2022)
