Dokumen artikel lengkap dapat diunduh disini.
Rekomendasi teknis penerapan sistem rekording dan pengukuran KPI dalam usaha pembiakan sapi pada model SISKA untuk kelompok peternak adalah:
- Menyusun format rekording yang sederhana, standar, dan mudah diisi oleh peternak. Format rekording harus mencakup data-data yang berkaitan dengan KPI yang telah ditetapkan, seperti identitas sapi, data produksi (bobot badan, produksi daging atau susu), dan data reproduksi (tanggal kawin, tanggal bunting, tanggal melahirkan, jenis kelamin anak sapi, dll).
- Melakukan rekording secara rutin, akurat, dan terkini. Rekording harus dilakukan setiap kali terjadi perubahan status ternak (misalnya melahirkan, bunting, mati) atau setiap kali dilakukan pemeriksaan kesehatan ternak (misalnya penimbangan bobot badan). Rekording harus dilakukan dengan jujur, teliti, dan cepat.
- Menggunakan perangkat lunak (software) untuk mengelola data rekording. Perangkat lunak dapat membantu dalam mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan melaporkan data rekording secara efisien dan efektif. Perangkat lunak juga dapat membantu dalam menghitung KPI, target, faktor koreksi, dan nilai pemuliaan ternak.
- Melakukan evaluasi dan pelaporan KPI secara berkala. Evaluasi dan pelaporan KPI harus dilakukan sesuai dengan frekuensi pengukuran yang telah ditentukan (misalnya bulanan, kuartalan, atau tahunan). Evaluasi dan pelaporan KPI harus mencakup perbandingan antara hasil yang dicapai dengan target yang ditetapkan, analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian target, dan rekomendasi tindakan perbaikan atau pengembangan.
- Melakukan pelatihan dan sosialisasi tentang manfaat dan teknik rekording dan pengukuran KPI. Pelatihan dan sosialisasi harus dilakukan kepada peternak dan petugas/dinas terkait agar mereka memahami tujuan, prosedur, dan hasil dari rekording dan pengukuran KPI. Pelatihan dan sosialisasi juga dapat meningkatkan motivasi, komitmen, dan partisipasi mereka dalam usaha pembiakan sapi pada model SISKA.
Penulis : Dr Wahyu Darsono
