SISKA Collaborative Research
and Dissemination

"Collaborative Research and Dissemination to support SISKA (oil palm-livestock integration & intercropping system) adoption and expansion to achieve sustainable oil palm plantation"

Manajemen Penggembalaan Sapi di Areal Perkebunan Sawit dengan Sistem Rotational Grazing

BAGIKAN

Dokumen lengkap artikel dapat diakses disini.

 

Rekomendasi teknis untuk manajemen rotasi grazing sapi di perkebunan sawit yang dapat memberi dampak positif terhadap produktivitas sawit:

  1. Menentukan jumlah dan jenis sapi yang sesuai dengan luas dan kondisi lahan perkebunan sawit. Secara umum, jumlah sapi yang dapat digembalakan di lahan perkebunan sawit berkisar antara 0,5-1 ekor/ha. Jenis sapi yang disarankan adalah sapi Bali atau sapi lokal lainnya yang memiliki adaptasi tinggi terhadap iklim dan pakan tropis.
  2. Membagi lahan perkebunan sawit menjadi beberapa blok atau petak dengan ukuran yang sesuai dengan jumlah dan kebutuhan pakan sapi. Setiap blok atau petak dapat diberi pagar atau tanda batas untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sapi. Ukuran blok atau petak dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kualitas pakan yang tersedia, tetapi secara umum berkisar antara 0,5-2 ha.
  3. Menetapkan jadwal rotasi grazing yang optimal untuk memastikan ketersediaan dan kualitas pakan yang cukup bagi sapi sekaligus menjaga kesuburan tanah dan produktivitas sawit. Jadwal rotasi grazing dapat disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan konsumsi pakan, tetapi secara umum berkisar antara 60-90 hari. Lama waktu penggembalaan di setiap blok atau petak juga dapat bervariasi tergantung pada jumlah dan kondisi sapi, tetapi secara umum berkisar antara 12-24 jam per hari.
  4. Melakukan pemeliharaan dan pengelolaan pakan yang baik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pakan bagi sapi. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: (a) Melakukan pemangkasan atau pemotongan pohon sawit yang berlebihan atau mengganggu pertumbuhan pakan di bawahnya, (b) Melakukan penyiangan atau pengendalian gulma yang bersaing atau beracun bagi pakan, (c) Melakukan penambahan atau penanaman jenis pakan yang bernilai nutrisi tinggi, seperti legum, rumput gajah, atau rumput raja, (d) Melakukan pemupukan organik dengan menggunakan kotoran sapi atau limbah pabrik kelapa sawit, (e) Melakukan penyiraman atau irigasi jika diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah dan pakan.
  5. Melakukan pemeliharaan dan pengelolaan sapi yang baik untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas sapi sekaligus mengurangi dampak negatif bagi tanaman sawit. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: (a) Melakukan identifikasi, pencatatan, dan penandaan sapi untuk memudahkan pengawasan dan evaluasi, (b) Melakukan pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan pengobatan secara rutin dan sesuai protocol, (c) Melakukan pemberian pakan tambahan, mineral, atau suplemen jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi, (d) Melakukan pengendalian hama dan penyakit yang dapat menular ke tanaman sawit, seperti tikus, ulat, atau jamur, (e) Melakukan penanganan limbah atau kotoran sapi dengan cara mengumpulkan, mengompos, atau menyebarkan di lahan sebagai pupuk.

 

Penulis : Dr Wahyu Darsono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Kami
1
Siskaforum.org
Gratis, gabung komunitas Siska Forum
Dapatkan info dan artikel menarik mengenai Sistem Integrasi Sapi dan Kelap Sawit