Dokumen artikel lengkap dapat diakses disini.
Kalimantan adalah bagian dari pulau Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia. Di Kalimantan Selatan, beternak sapi masih menjadi bagian integral dari mata pencaharian petani setempat. Namun, para peternak kecil menghadapi tantangan dalam melacak dan mengelola ternak mereka, yang mengakibatkan hilangnya sapi dan anak sapi.
Sejak tahun 2021, SSP telah mendukung pemerintah provinsi di empat provinsi untuk mengembangkan sektor SISKA mereka sendiri. Hingga saat ini, SSP telah mendukung pengembangan 22 klaster di Kalimantan Selatan, 13 klaster di Kalimantan Barat, 8 klaster di Kalimantan Timur, dan 7 klaster di Riau, yang mendukung mata pencaharian 800 peternak rakyat yang mengelola 6.800 ekor sapi.
Pendahulu SSP, program Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding Program (2016-2021), membuktikan bahwa model SISKA layak secara komersial, dan sebagai hasilnya menawarkan peluang untuk memperluas pembiakan sapi di area perkebunan kelapa sawit yang sesuai. Kelapa sawit saat ini mencakup 16 juta hektar lahan di Indonesia, sehingga peluang pertumbuhan SISKA sangat besar.
Dalam mendorong perluasan SISKA, SSP berfokus pada dukungan pembentukan kemitraan atau klaster SISKA, pengembangan kapasitas untuk mengembangkan tenaga kerja SISKA, dan mendorong kemitraan sektor swasta dan publik melalui advokasi oleh Gabungan Pelaku dan Pemerhati SISKA (GAPENSISKA).
