Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi rasio, kualitas dan pemanfaatan pohon kelapa sawit (Elaeis spp.), terutama E. guineensis dan E. oleifera, yang banyak di kembangkan di Indonesia. Pohon kelapa sawit yang berkembang di daerah tropis, dapat tumbuh hingga 24 meter dan mulai berbuah setelah 2,5 tahun, dan mulai di panen setiap dua minggu sekali. Fokus utama penelitian ini adalah pada Pelepah Daun Kelapa Sawit (PDKS), produk samping dari pemangkasan rutin yang berpotensi sebagai pakan ruminansia. Sekitar 19.353,6 kg PDKS segar dapat diproduksi per hektar per panen, dengan rata-rata 7,2 kg per pohon yang dapat dimakan oleh ternak. Kandungan nutrisi PDKS menunjukan hasil dengan serat yang tinggi, termasuk lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Rendahnya palatabilitas dan potensi bahaya karena teksturnya yang tajam menjadi resiko utama dalam pemberian pakan pada ruminansia. Studi ini mengusulkan fermentasi atau ensilase yang dikombinasikan dengan pencacahan sebagai metode efektif untuk mengurangi kandungan serat dalam PDKS dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan alternatif. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman pemanfaatan pohon kelapa sawit yang memanfaatkan penggunaan produk samping berkelanjutan dan efisien dalam pemberian pakan ternak.