Kalsel, 31 Januari – 4 Februari 2024 – Dalam rangka mengumpulkan informasi terkait praktek dan kebijakan biosekuriti serta kemampuan kontrol penyakit di klaster-klaster SISKA, GAPENSISKA bekerjasama dengan AUSVET atas dukungan Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (IARMCP) melaksanakan program penguatan Biosecurity and Disease Control (SBDC) yang dimulai dengan agenda Workshop Baseline Assessment. Beberapa kegiatan pada Agenda Kickoff ini meliputi pengkayaan materi, Focus Group Discussion, dan Field Visit klaster SISKA di Kalimantan Selatan.
Diikuti oleh sebanyak 50 orang (17 perempuan), yang berasal dari anggota klaster dan fasilitator SISKA dari Perusahaan Perkebunan, instansi pemerintah terkait di wilayah di Kalsel, Kaltim, dan Kalbar. Agenda baseline workshop diikuti seluruh peserta dengan sangat baik dan mampu memberikan pemahaman lebih mendalam terkait profil klaster-klaster SISKA, kebijakan kesehatan hewan di Kalsel dan Indonesia, kondisi penyakit hewan di Kalimantan, biosekuriti pada SISKA, hingga topik spesifik terkait pencegahan dan vaksinasi penyakit FMD (PMK) dan LSD pada ternak sapi.
Agenda workshop dilanjutkan dengan Field Visit ke lokasi Klaster SISKA KU INTIP yaitu Klaster Candi Artha, Klaster Tani Maju, dan SISKA Ranch oleh tim Balai Veteriner (BVet) Banjarbaru, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalimantan Barat, Klaster Tonar Krewat Farm Kukar Kalimantan Timur, Klaster Dekan Jaya (PTPN XIII), PT. Wahana Plantation/Julong Group, Tim AUSVET dan GAPENSISKA untuk meninjau secara langsung fasilitas dan penerapan praktik biosekuriti di masing-masing lokasi.
Pada prinsipnya, praktik biosekuriti di Klaster SISKA sudah baik, tetapi masih perlu peningkatan pada aspek pengetahuan dan keterampilan peternak dalam melakukan handling dan pencegahan penyakit pada ternak di lapangan, koordinasi dengan pihak perkebunan terkait SOP biosekuriti, dan optimalisasi fasilitas Electric Fence, Mobile Portable Yard, maupun kandang komunal sebagai fasilitas karantina dalam pelaksanaan biosekuriti, seperti pengecekan kesehatan hewan, vaksinasi, hingga isolasi ternak.
Semoga dukungan penguatan biosecurity dan kontrol penyakit ini, dapat meningkatkan produktivitas dan praktek-praktek usaha peternakan yang baik pada klaster-klaster SISKA, sehingga semakin berkembang, beroperasi secara komersial dan berkelanjutan. (SSP-31/01/2024)