Sabtu, 24 Februari 2024 – Dalam rangka menjamin diseminasi informasi berbasis data yang berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi untuk memperkuat pengembangan SISKA dari berbagai aspek dan disiplin ilmu, GAPENSISKA bersama CENTRAS IPB University dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menginisiasi terbentuknya SISKA Collaborative Research and Dissemination (SCRD) yang bertujuan untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan multistakeholder agar memiliki daya impak yang lebih besar terhadap upaya pengembangan SISKA di Indonesia.
Pada 24 Februari lalu, SISKA Collaborative Research and Dissemination (SCRD) telah melakukan agenda Weekend Discussion : “Kolaborasi Riset dan Diseminasi Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan” di Bogor. Dihadiri oleh 65 orang (17 perempuan) yang berasal dari pimpinan berbagai instansi terkait, agenda ini bertujuan untuk memperkuat komitmen kolaborasi, merumuskan strategi penelitian dan upaya diseminasi informasi yang efektif, serta menyusun usulan proposal riset yang inovatif dan aplikatif dalam pengembangan SISKA.
Jarot Indarto, Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada GAPENSISKA yang telah berupaya mengembangkan integrasi sawit-sapi (SISKA) yang potensial menyatukan berbagai pihak untuk saling bekerjasama dan kolaborasi. “Kedepannya kami siap berkolaborasi dan mendorong lebih lanjut SISKA, terutama kaitannya dengan arah kebijakan pembangunan nasional secara umum dan khusus untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian di Indonesia.” tambahnya.
Arif Satria, Rektor IPB University menyampaikan bahwa dalam mewujudkan pengembangan sebuah inovasi harus diikuti oleh riset yang kuat dan roadmap yang terukur. Oleh karena itu, kolaborasi multistakeholder ini sangat penting. “Kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, perusahaan perkebunan sawit, pemerintah, swasta, hingga peternak harus terus didorong untuk menebar inspirasi, menebar harapan, seiring dengan tingginya semangat agar mimpi-mimpi untuk mewujudkan inovasi SISKA semakin kuat. Semoga kolaborasi ini bisa semakin produktif, untuk menghasilkan sebuah model peternakan dan perkebunan sawit yang sinergis dan bisa mendongkrak produktivitas keduanya.” ujarnya.
Prof Nahrowi, Kepala CENTRAS IPB University menyatakan permasalahan internal dan eksternal perkebunan kelapa sawit adalah sering terjadinya tumpang tindih topik penelitian serta kurangnya kolaborasi dan koordinasi antara peneliti. “Itulah pentingnya pembentukan SISKA Collaborative Research and Dissemination (SCRD) ini sebagai Payung Penelitian yang mampu memfasilitasi kolaborasi pengembangan SISKA yang efektif, membangun basis data penelitian SISKA, dan memberikan peningkatan pemahaman terkait arah riset masa depan.” pungkasnya.
Kolaborasi Riset seperti ini dirasa sangat penting agar dapat menyediakan informasi dan data terkait SISKA secara holistik, dapat dijadikan acuan para stakeholder dalam membuat regulasi dan keputusan-keputusan lainnya untuk kesuksesan pengembangan SISKA di Indonesia. Upaya untuk menyatukan semua isu strategis dan hasil-hasil riset SISKA sangat penting dan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk mendukung pengembangan SISKA demi meningkatkan populasi sapi secara nasional, meningkatkan ketahanan pangan dan pencapaian perkebunan sawit berkelanjutan. (SSP-24/02/2024)