Manfaat dan keuntungan implementasi integrasi perkebunan sawit dan peternakan sapi (SISKA) dengan metode kemitraan antara perusahaan sawit dengan masyarakat pekebun-peternak sekitar sudah tidak perlu diragukan lagi.
Optimisme dan keyakinan Pemerintah Pusat maupun Daerah tentang perkembangan SISKA yang semakin meluas, ditunjukkan dengan komitmen dan dukungan yang tiada he nti dari pemerintah pusat maupun daerah kepada klaster-klaster SISKA KU INTIP Kalimantan Selatan sebagai role model SISKA-Kemitraan di Indonesia.
Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kementerian Pertanian melalui BPTUHPT Pelaihari dan di distribusikan oleh Disbunnak Kalsel memberikan dukungan 14 ekor sapi pejantan unggul jenis sapi Madura. Penyaluran Sapi pejantan unggul ini sebagai bentuk dukungan demi keberlanjutan implementasi SISKA dan mendukung peningkatan produktivitas pembiakan sapi di klaster-klaster SISKA KU INTIP.
Klaster SISKA KU INTIP tersebut adalah Klaster Taapm Baomboo (2 ekor), Lembu Jaya Makmur (3 ekor), Kebun Tengah (1 ekor), Akom Swarangan (1 ekor) dan Jorong Maju (2 ekor), Tani Maju (4 ekor), dan Mahesa Makmur (1 ekor).
Sapi jenis Madura dipilih untuk mengurangi resiko penyebaran penyakit Jembrana dan perkawinan sekerabat (inbreeding), karena sapi yang digembalakan didominasi jenis sapi Bali. SISKA Supporting Program akan terus mendukung kemajuan klaster SISKA KU INTIP dan perwujudan perkebunan sawit berkelanjutan di Kalimantan Selatan dengan berbagai kegiatan pendampingan berupa pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan keterampilan para anggota klaster SISKA KU INTIP. (SSP-09/10/2023)